Subscribe to our RSS Feeds
Hello, this is a sample text to show how you can display a short information about you and or your blog. You can use this space to display text or image introduction or to display 468 x 60 ads and to maximize your earnings.

SOAL MIDDLE TEST PLLB

0 Comments »
MATA KULIAH PLLB
PROGRAM STUDI FISIKA RABU, 27 MEI 2009
DOSEN : PAK KRISDIANTO

1. Dalam siklus hodrologis, lahan basah mempunyai peran penting. Sebutkan dan jelaskan peran tersebut. Berikan penilaian terhadap lahan basah di Kalimantan Selatan, sampai sejauh mana keberadaan peran tersebut?

2. Curah hujan rata-rata tahunan di Meratus 1000 M liter/bulan, 80% menjadi air larian dan masuk ke berbagai sungai, di antaranya 1.800.000 liter/tahun mengalir melalui Sungai Riam Kiwa. Namun dari sungai ini hanya mampu mengairi 100 hektar lahan dengan masing-masing 9000 liter/tahun. Sisanya kembali terevaporasi dan evapotranspirasi. Dengan asumsi yang sama, berapakah peranan vegetasi dalam melakukan evapotranspirasi pada lima sungai lainnya, yakni Sungai Riam Kanan, Sungai Amandit, Sungai Batang Alai, Sungai Alabio, dan Sungai Tabalong jika perbandingan debit airnya sepanjang tahun 1 : 1 : 1 :1 : 1 ? Tentukan juga total transpirasi dan evapotranspirasi jika perbandingannya 1 : 2 !

3. Sebutkan perbedaan antara rawa lebak dan rawa pasang surut!

JAWABAN MIDDLE TEST MATA KULIAH PLLB PROGRAM STUDI FISIKA RABU, 27 MEI 2009

1 ). Peranan lahan basah dalam siklus hidrologis dapat dijelaskan sebagai berikut.
  • Sebagai pengontrol kualitas air, di mana lahan basah sebagai kawasan strategis yang memisahkan ekosistem daratan dengan ekosistem akuatik, sehingga dalam posisinya ini, lahan basah dapat mencegah air larian dari daratan dan menyaring bahan polutan dan sedimen sebelum masuk ke badan air. Fungsi ini didukung oleh vegetasi yang terdapat di kawasan lahan basah yang dapat memfilter substansi kimia tertentu sekaligus mengambil nutrisi dari tanaman mati yang berpotensi menurunkan kualitas air secara dominan pada ekosistem akuatik.
  • Sebagai pengisi air tanah, terutama dijalankan oleh dataran banjir, rawa air tanah, danau, lahan gambut, dan hutan rawa. Peran ini tidak hanya terbatas pada pengisian air tanah saja, tapi juga sekaligus menjadi tempat pelepasan air tanah sebelum menuju ke badan air (sungai permukaan). Antara kedua fungsi ini, perlu adanya keseimbangan dalam mekanismenya.
  • Sebagai habitat ikan dan organisme liar (wildlife). Pada fungsi ini, lahan basah merupakan tempat ideal bagi berkumpulnya berbagai macam hewan (ikan, burung, reptil, dan insekta) dan tumbuhan. Sebagian di antara mereka menjadikan lahan basah sebagai habitat,sebagian lagi menjadikan ini hanya sebagai tempat persinggahan untuk mencari makan. Atas dasar ini, lahan basah telah menajdi bagian penting dalam lingkungan wildlife.
  • Sebagai pengontrol abrasi bibir pantai & tepian sungai, didukung oleh karakter vegetasi lahan basah (seperti bakau, rambai, eceng gondok). Sistem perakarannya dapat memperlambat kelajuan air dan mereduksi energi gelombang, sementara batang & daunnya memperlambat arus air. Pada beberapa tipe lahan basah, walaupun tidak bervegetasi (seperti saluran irigasi), kemiringan alami lahan basah dapat menjadi buffer untuk erosi tepian sungai.
  • Sebagai pelindung banjir, lahan basah dapat memperlambat sekaligus menjadi tempat penyimpanan sementara air hujan (untuk rawa lebak) dan dari daerah hulu serta air pasang (untuk rawa pasang surut). Kemampuan vegetasi lahan basah untuk memperlambat arus air dikombinasikan dengan kemampuannya sebagai lahan serapan sangat menentukan keberhasilan dalam mereduksi debit air yang datang. Peran ini dijalankan oleh semua bentuk lahan basah, kecuali sistem pantai terbuka.
Terkait dengan peranan lahan basah di Kalimantan Selatan, ini dipengaruhi oleh beberapa parameter di mana dengan tipe lahan basah didominasi oleh rawa yang merupakan tipe lahan basah dengan fungsi dan keunikan yang khas. Untuk penilaiannya, saya mencoba menggunakan sistem skor sebagai indikator dengan rentang (1) berarti sangat jelek sampai dengan (10) yang berarti sangat baik untuk masing-masing peran di atas.
  1. Sebagai pengontrol kualitas air ( skor 7)
    Secara umum, fungsi ini masih dapat berperan dengan cukup baik. Khususnya daerah rawa di Kalsel yang masih memiliki eceng gondok serta tanaman iar laninya dengan jumlah seimbang untuk ekosistem lokal rawa. Tanaman-tanaman ini mampu mereduksi kandungan logam berat yang terdapat dalam perairan. Meski di lapangan fungsi ini tampak sedikit menurun daya dukungnya akibat kuantitas polutan yang juga semakin bertambah.
  2. Sebagai pengisi air tanah ( skor 8)
    Peran ini masih dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh pada beberapa tempat, seperti Banjarbaru sampai Martapura, terdapat kandungan air tanah dalam jumlah memadai yang mana lahan basah berupa Sungai Martapura dan daerah Tungkaran memegang peranan penting dalam pengisian dan pelepasan air tanah.
  3. Sebagai habitat ikan dan organisme liar ( skor 8)
    Secara umum, fungsi ini juga berjalan dengan baik di mana pada beberapa daerah seperti Pulau Kaget dan Pulau Kembang, peran ini terlihat dominan. Meski tisak begitu beragam, fauna seperti kera, burung dan ikan-ikan kecil dapat hidup dengan baik tanpa ada faktor pengancam yang bisa memberikan dampak serius.
  4. Sebagai pengontrol abrasi (skor 7)
    Pada beberapa tempat, peran ini nampak berjalan dengan baik karena vegetasi-vegatasi yang ada masih mampu melakukan fungsinya dalam mereduksi energi gerakan air. Walaupun dalam sebelumnya terjadi penurunan daya dukung untuk peran ini, dalam beberapa tahun belakngan telah dilakukan sejumlah upaya perbaikan dengan penanaman vegetasi seperti pohon bakau dan pohon rambai di pinggiran pantai dan muara yang langsung berbatasan dengan perairan yang memiliki energi gelombang lumayan besar, seperti di daerah Pulau Kaget,
  5. Sebagai pelindung banjir (skor 6)
    Fungsi tidak berjalan dengan baik. Seiring dengan semakin gencarnya penebangan hutan di hulu Pegunungan Meratus, maka air hujan yang jatuh di bagian hulu mengalir dengan deras ke bagian hilir sehingga banyak lahan basah, khususnya yang ada di bagian hilir, berada di ambang daya dukung dalam menampung air aliran ini. Akibatnya, daerah hilir seperti Banjarmasin, wilayah Tanah Bumbu hingga beberapa wilayah Hulu Sungai seringkali rawan banjir.
2).
Diketahui :
Curah hujan rata – rata di Peg. Meratus 1000 M liter/bulan,
80 % menjadi air larian = 80 % x 1000 = 800 M liter/tahun = 800.000.000 liter/bulan
= 9.600.000.000 liter/tahun.
Dari keseluruhan volume ini, 1.800.000 liter/tahun di antaranya mengalir melalui Sungai Riam Kiwa.
dari S.Riam Kiwa, bisa terairi 100 hektar lahan (masing-masing 9000 liter/tahun),
9.000 liter/tahun x 100 = 900.000 liter/ tahun air digunakan untuk mengairi lahan,
sisa 900.000 liter/tahun lainnya terevaporasi dan evapotranspirasi.
Perbandingan debit air yang mengairi lahan dengan yang terevaporasi & evapotranspirasi 1 : 1
Dari volume keseluruhan, tersisa 9.598.200.000 liter/tahun mengalir ke Sungai Riam Kanan,
Sungai Amandit, Sungai Batang Alai, Sungai Alabio, dan Sungai Tabalong (perbandingan debit
air 1:1:1:1:1), yang mana untuk masing-masing sungai, 9.598.200.000 liter / 5 = 1.919.640.000
liter / tahun.
Jika perbandingan volume air yang terevaporasi dan terevapotranspirasi dengan volume air yang mengairi tiap-tiap sungai sama dengan yang terjadi pada sungai Riam Kiwa (50% : 50%), maka volume yang terevaporasi & terevapotranspirasi adalah
50% x 1.919.640.000 liter = 959.820.000 liter/tahun
Untuk peranan vegetasi dalam melakukan evapotranspirasi pada masing-masing sungai, dimana perbandingan total evaporasi dan evapotranspirasi adalah 1 : 2, maka dengan total volume evaporasi dan evapotranspirasi 959.820.000 liter/tahun,
  • volume yang terevaporasi untuk setiap sungai : 1/3 x 959.820.000 = 329.940.000 liter/tahun
  • volume yang terevapotranspirasi : 2/3 x 959.820.000 = 639.880.000 liter/tahun.

3). Perbedaan antara rawa lebak dan rawa pasang surut adalah sebagai berikut :
  • Untuk rawa pasang surut :
        • Ketinggian air yang menggenangi dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
        • Airnya payau, bahkan pada saat pasang naik, bisa menjadi asin. Tergantung pada letaknya dari laut.
        • Letaknya tidak begitu jauh dari laut. Kalaupun agak jauh, masih dihubungkan dengan sungai yang langsung bermuara ke laut.
        • Vegetasi yang utama adalah tanaman bakau, nipah (tanaman dengan sistem perakaran yang mampu memecah ombak).
  • Untuk rawa lebak (tergenang) :
        - Ketinggian air relatif tetap, kecuali pada kondisi musim dengan curah hujan sangat tinggi. Tapi meski ada perubahan, tidaklah signifikan.
        - Airnya tawar dengan pH normal.
        - Letaknya jauh di daerah hulu, tertutup (tidak terhubung dengan laut) dan umumnya terletak di dareah cekungan.
        - Biasanya ditumbuhi vegetasi berkayu, juga eceng gondok dan kangkung yang merupakan tanaman dominan.

02.15

0 Responses to "SOAL MIDDLE TEST PLLB"

Posting Komentar