Subscribe to our RSS Feeds
Hello, this is a sample text to show how you can display a short information about you and or your blog. You can use this space to display text or image introduction or to display 468 x 60 ads and to maximize your earnings.

HAKIKAT KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT

0 Comments »

Berbicara mengenai pemimpin, di dalam benak kita semua kata pemimpin sudah sangat tak asing lagi bagi kita semua. Apalagi, dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu membutuhkan adanya pemimpin. Seperti : di dalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya pemimpin atau kepala Keluarga. Di sebuah Negara ada Presidennya. Ini semua menunjukkan betapa penting kedudukan pemimpin dalam suatu masyarakat, baik dalam skala yang kecil apalagi skala yang besar. Dari pengantar di atas, terasa dan terbayang sekali betapa pentingnya dalam pandangan terhadap "pemimpin" yang mempunyai kedudukan yang begitu tinggi, karenanya siapa saja yang menjadi pemimpin tidak boleh dan jangan sampai menyalahgunakan kepemimpinannya untuk hal-hal yang tidak benar. Karena itu, para pemimpin dan orang-orang yang dipimpin harus memahami hakikat kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam dan sesuai dengan kaidahnya, yakni :

1. Tangung Jawab, Bukan Keistimewaan. Ketika seseorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin suatu lembaga atau institusi, maka ia sebenarnya memiliki rasa tanggung jawab yang besar sebagai seorang pemimpin yang harus mampu mempertanggung jawabkannya. Bukan hanya dihadapan manusia tapi juga dihadapan Allah swt.

2. Pengorbanan, Bukan Fasilitas Menjadi pemimpin atau pejabat bukanlah untuk menikmati kemewahan atau kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang menyenangkan, tapi justru ia harus mau berkorban dan menunjukkan pengorbanan, apalagi ketika masyarakat yang dipimpinnya berada dalam kondisi sulit dan sangat sulit.

3. Kerja Keras, Bukan Santai. Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan optimisme.

4. Melayani, Bukan Sewenang-Wenang. Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya, karena itu menjadi pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang besar untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik dari pemimpin sebelumnya. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan kesejahteraan hidup, ini berarti tidak ada keinginan sedikitpun untuk membohongin rakyatnya apalagi menjual rakyat dan berbicara atas nama rakyat atau kepentingan rakyat padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga atau golongannya.

5. Keteladanan dan Kepeloporan. Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki sikap terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika seorang pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya, maka ia telah menunjukkan kejujuran itu.

Masyarakat sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan teladan dalam kebaikan dan kebenaran.

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyadari betapa penting kedudukan pemimpin bagi suatu masyarakat, sehingga kita sebagai masyarakat terutama sebagai mahasiswa yang hakikatnya sangat tinggi pada tingkat pendidikan jangan sampailah salah memilih pemimpin, baik dalam tingkatan yang paling rendah maupun sampai tingkat tinggi seperti anggota parlemen, menteri, presiden dan sebagainya. Karena itu, orang-orang yang sudah terbukti tidak mampu memimpin, menyalahgunakan kepemimpinan untuk misi yang tidak benar dan orang-orang yang kita ragukan untuk bisa memimpin dengan baik dan kearah kebaikan, tidak layak untuk kita percayakan menjadi pemimpin.

20.05

0 Responses to "HAKIKAT KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT"

Posting Komentar